Berfikir Komputasional (Diskusi)

 Apa itu Berpikir Komputasional ?

Melalui Berpikir komputasional (BK), kalian akan berlatih berpikir seperti seorang ilmuwan Informatika, bukan berpikir seperti komputer karena komputer adalah mesin. Kegiatan utama dalam BK ialah penyelesaian masalah (problem solving), untuk menemukan solusi yang eisien, efektif, dan optimal sehingga solusinya bisa dijalankan oleh manusia maupun mesin. 

Dengan kata lain, kegiatan dalam BK ialah mencari strategi untuk mengatasi persoalan. Persoalan apa yang akan diselesaikan? Sebetulnya, hampir semua persoalan sehari-hari mengandung konsep komputasi sehingga bisa diselesaikan dengan bantuan mesin komputer. 

Sebagai contoh, robot yang bertugas melayani penjualan di restoran atau mengantar makanan dan obat untuk pasien di rumah sakit yang sudah dipakai di beberapa negara maju, sistem komputer untuk memantau perkebunan sawit yang siap panen dan sebagainya. 

Sistem komputer pada pada hakikatnya meniru dunia ini untuk dijadikan dunia digital sehingga bisa membantu atau menggantikan manusia dalam melakukan pekerjaan- pekerjaan yang sulit maupun membosankan.

Ada 4 konsep berpikir komputasional yang dikenal dalam ilmu Informatika, yaitu Abstraksi, Algoritma, Dekomposisi, dan Pola, yang sangat mendasar dan secara garis besar dijelaskan sebagai berikut.

  1. Abstraksi adalah  tentang kemampuan mengabstraksikan dan menemukan informasi atau data yang penting dan menyingkirkan yang kurang penting. 
  2. Algoritma, langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sudah dipecah kecil-kecil berdasarkan dari pola-pola yang ditemukan atau cara memecahkan masalah dengan serangkaian instruksi yang digunakan secara sistematis dari awal sampai selesai.  
  3. Dekomposisi (penguraian) Memecah masalah yang besar/komplek menjadi masalah yang lebih kecil dan bisa kita kerjakan.
  4. Pengenalan pola adalah bagaimana menemukan persamaan, atau perbedaan pola, tren, atau keteraturan dari suatu hal, untuk kemudian dijadikan bekal memprediksi dan menemukan solusi.
Agar lebih mudah dipahami, berikut merupakan contoh penerapan computational thinking dalam kehidupan sehari-hari, yakni dalam proses pembuatan kue brownies:

1. Decomposition (dekomposisi)
Memecah struktur komponen dasar pembentuk kue brownies menjadi tepung, telur, gula, mentega, coklat, susu, keju, backing powder, dan air. Memecah proses dasar pembuatan kue brownies menjadi penyiapan bahan, pencampuran adonan, pengembangan adonan (emulsi), memasak/memanggang, pembuatan toping/rias, dan packing/pengepakan.
2. Pattern recognition (pengenalan pola)
Mengenali pola dan proses pembuatan satu box kue brownies yang dimulai dari tahap persiapan hingga packing memerlukan waktu sekitar 60 menit dengan menggunakan satu unit oven (60 menit = 1 box, atau 1 jam = 1 box).
3. Abstraction (abstraksi)
Melihat dan mengidentifikasi pola pembuatan kue brownies secara umum. Jika dalam 1 jam dengan 1 unit oven diperoleh 1 box kue brownies, maka perlu 50 jam untuk menghasilkan 50 box kue brownies. Tentu tidak efektif dan efisien.
Karena proses pembuatan kue brownies ini merupakan proses yang berulang, maka kita dapat melakukan generalisasi bahwa proses ini tidak harus menunggu semua proses selesai baru dilakukan dari awal. Dengan kalimat lain, saat kue brownies sudah masuk oven, kita dapat melakukan proses pembuatan adonan kembali, tanpa harus menunggu hingga semua proses dilaksanakan. Dengan demikian, 60 menit = 3 box atau 1 jam = 3 box.
Sehingga untuk menghasilkan 50 box kue brownies dengan 1 unit oven diperlukan waktu 16,66 jam. Jika disediakan 2 unit oven, maka hanya memerlukan waktu 8,33 jam untuk menghasilkan 50 box kue brownies.
4. Alogarithms (perancangan alogaritma)
Langkah dan tahapan membuat kue brownies yang telah diuji coba sebelumnya, yang paling efektif dan efisien sesuai dengan pola dan abstraksi sebelumnya, diurutkan secara lengkap, terukur, dan kreatif.

Topik Diskusi: Penerapan Berpikir Komputasional dalam Kehidupan Sehari-hari

Pendahuluan

Berpikir komputasional adalah pendekatan untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan dekomposisi masalah, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma. Diskusi ini bertujuan untuk memahami bagaimana prinsip-prinsip berpikir komputasional dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

Pertanyaan Diskusi

  1. Dekomposisi:

    • Bagaimana kita dapat memecah masalah besar, seperti merencanakan acara sekolah, menjadi tugas-tugas yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola?
    • Diskusikan contoh lain dari kehidupan sehari-hari di mana dekomposisi masalah dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi.
  2. Pengenalan Pola:

    • Bagaimana kita dapat mengenali pola dalam data kehadiran siswa untuk mengidentifikasi tren atau masalah yang berulang?
    • Berikan contoh situasi di rumah atau di sekolah di mana pengenalan pola dapat membantu memprediksi hasil atau membuat keputusan yang lebih baik.
  3. Abstraksi:

    • Bagaimana kita dapat menggunakan abstraksi untuk menyederhanakan proses mempersiapkan ujian dengan mengidentifikasi informasi yang paling penting untuk dipelajari?
    • Diskusikan bagaimana abstraksi dapat digunakan dalam pekerjaan proyek kelompok untuk memfokuskan upaya pada aspek-aspek yang paling kritis.
  4. Algoritma:

    • Bagaimana kita dapat membuat algoritma untuk membantu siswa baru menemukan ruang kelas mereka pada hari pertama sekolah?
    • Diskusikan bagaimana membuat algoritma sederhana untuk tugas harian, seperti memasak resep atau menyelesaikan pekerjaan rumah.

Studi Kasus dan Implementasi

  1. Studi Kasus 1: Merancang Sistem Pemeliharaan Taman Sekolah

    • Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma untuk merancang sistem pemeliharaan taman sekolah?
    • Diskusikan langkah-langkah spesifik dan strategi yang dapat digunakan untuk memastikan taman tetap terawat dengan baik.
  2. Studi Kasus 2: Mengelola Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler

    • Bagaimana kita dapat menggunakan berpikir komputasional untuk mengelola jadwal kegiatan ekstrakurikuler agar tidak bertabrakan dan efisien?
    • Diskusikan bagaimana pengenalan pola dalam jadwal siswa dapat membantu merancang jadwal yang lebih baik.

Penutup

Diskusi ini bertujuan untuk menggali lebih dalam bagaimana prinsip-prinsip berpikir komputasional dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap kelompok diharapkan dapat mempresentasikan hasil diskusi mereka dan memberikan contoh konkret dari penerapan berpikir komputasional.

Tugas Tambahan

  • Setiap kelompok membuat presentasi singkat (5-10 menit) tentang satu prinsip berpikir komputasional dan cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
  • Buat diagram atau flowchart yang menggambarkan langkah-langkah solusi yang dihasilkan dari diskusi kelompok.



Haikal Adli
Haikal Adli Guru Informatika haikaladli.com